Selasa, 04 November 2014

Penduduk dan Kemiskinan



Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi kekurangan hal-hal yang biasa untuk dipunyai seperti makanan , pakaian , tempat berlindung dan air minum, hal-hal ini berhubungan erat dengan kualitas hidup . Kemiskinan kadang juga berarti tidak adanya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan yang mampu mengatasi masalah kemiskinan dan mendapatkan kehormatan yang layak sebagai warga negara. Kemiskinan merupakan masalah global. Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif dan komparatif, sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif, dan yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan. Istilah "negara berkembang" biasanya digunakan untuk merujuk kepada negara-negara yang "miskin".
Kemiskinan banyak dihubungkan dengan:
• penyebab individual, atau patologis, yang melihat kemiskinan sebagai akibat dari perilaku, pilihan, atau kemampuan dari si miskin;
• penyebab keluarga, yang menghubungkan kemiskinan dengan pendidikan keluarga;
• penyebab sub-budaya (subcultural), yang menghubungkan kemiskinan dengan kehidupan sehari-hari, dipelajari atau dijalankan dalam lingkungan sekitar;
• penyebab agensi, yang melihat kemiskinan sebagai akibat dari aksi orang lain, termasuk perang, pemerintah, dan ekonomi;
• penyebab struktural, yang memberikan alasan bahwa kemiskinan merupakan hasil dari struktur sosial.
Kemiskinan disebut sebagai masalah sosial, dan bahkan merupakan masalah sosial yang paling rumit dan sulit, karena kemiskinan mendatangkan berbagai gangguan terhadap kehidupan bermasyarakat. Ini tampak jelas dari fakta-fakta bahwa sebagian besar kejahatan terkait baik secara langsung maupun secara tidak langsung dengan kemiskinan. Kasus-kasus seperti pencurian dan perampokan, misalnya, terkait langsung dengan kemiskinan, sedangkan kasus-kasus seperti pengangguran dan kondisi kesehatan yang buruk dengan segala konsekwensinya terkait secara tidak langsung dengan kemiskinan, karena masyarakat miskin tidak mampu mendapatkan pendidikan yang memadai dan makanan yang bergizi.

Pengaruh pertumbuhan penduduk terhadap kemiskinan

Indonesia merupakan sebuah Negara kepulauan yang terdiri dari beribu-ribu pulau besar dan kecil dengan luas tabah kira-kira 2 juta km² dan jumlah penduduk yang ke empat terpadat di dunia setelah China, India,dan Amerika.

Sebagaimana diketahui perubahan angka pertumbuhan penduduk disebabkan oleh unsur-unsur :
1. Fertilitas
2. Mortalitas
3. Migrasi

Fertilitas atau kelahiran merupakan salah satu faktor penambah jumlah penduduk disamping migrasi,jumlah kelahiran setiap tahun di Indonesia masih besar, jumlah bayi yang lahir setelah tahun 2000 masih tetap banyak jumlahnya tiap-tiap tahun jumlah kelahiran bayi di Indonesia mencapai sekitar 4,5 juta bayi.

Mortalitas atau kematian merupakan salah satu dari 3 faktor demogarafis selain fertilitas dan migrasi, yang dapat mempengaruhi jumlah dan komposisi umur penduduk, factor social ekonomi seperti pengetahuan tentang kesehatan, gizi dan kesehatan lingkungan, serta kemiskinan merupakan factor individu dan keluarga mempengaruhi mortalitas dalam masyarakat.

Migrasi adalah merupakan gerak perpindahan penduduk dari satu daerah ke daerah lain dengan tujuan untuk menetap di daerah tujuan, migrasi sering diartikan sebagai perpindahan yang relative permanen dari suatu daerah ke daerah lainnya (orangnya disebut migran).

Pertumbuhan penduduk, kualitas sumber daya manusia (SDM) yang rendah, dan sempitnya kesempatan kerja merupakan akar permasalahan kemiskinan. Jadi aspek demografis mempunyai kaitan erat dengan masalah kemiskinan yang dihadapi di Indonesia pada saat ini. Daerah miskin sering ditinggalkan penduduknya untuk bermigrasi ke tempat lain dengan alasan mencari kerja.
Masalah migrasi juga memicu pertambahan penduduk secara regional. Salah satu contohnya adalah kasus Pulau Jawa. Pulau Jawa luasnya hanya 7 persen dari total luas wilayah nasional namun penduduk yang berdiam di Jawa adalah 60 persen dari total jumlah penduduk Indonesia. Kesenjangan antar pulau ini menyebabkan munculnya kemiskinan baik di pulau-pulau luar yang tidak berkembang maupun di Pulau Jawa sebagai akibat ketidakmampuan mayoritas penduduk mendatang maupun lokal yang kalah bersaing dalam mendapatkan penghidupan yang layak.

Penyebab Kemiskinan

Kemiskinan dapat diamati sebagai kondisi anggota masyarakat yang tidak/belum ikut serta dalam proses perubahan karena tidak mempunyai kemampuan, baik kemampuan dalam pemilikan faktor produksi maupun kualitas faktor produksi yang memadai sehingga tidak mendapatkan manfaat dari hasil proses pembangunan. Dengan kata lain, masalah kemiskinan ini bisa selain ditumbulkan oleh hal yang sifatnya alamiah/kultural juga disebabkan oleh miskinya strategi dan kebijakan pembangunan yang ada, sehingga para pakart pemikir tentang kemiskinan kebanyakan melihat kemiskinan sebagai masalah struktural yaitu kemiskinan yang diderita oleh suatu golongan masyarakat karena struktur sosial masyarakat tersebut tidak dapat ikut menggunakan sumber-sumber pendapatan yang sebenarnya tersedia bagi mereka.
Pengentasan kemiskinan melalui kebijakan kependudukan

Pertumbuhan penduduk yang pesat dapat berimplikasi negatif pada pertumbuhan ekonomi dan upah serta kemiskinan jika tidak dibarengi oleh program pelayanan kesehatan dan pendidikan dasar bagi publik. dan dari telaahan terhadap beberapa penelitian menjelang tahun 2000, diperoleh kesimpulan bahwa:
(1) pertumbuhan penduduk mempunyai hubungan kuat-negatif dan signifikan terhadap laju pertumbuhan ekonomi,
(2) penurunan pesat dari fertilitas memberikan kontribusi relevan terhadap penurunan kemiskinan.
Penemuan baru ini memberikan kesan yang amat kuat, dibanding sebelumnya, bahwa fertilitas tinggi di negara berkembang selama ini ternyata merupakan salah satu sebab dari kemiskinan yang terus menerus, baik pada tingkat keluarga ataupun pada tingkat makro (Birdsal dan Sanding, 2001 dalam Sri Moertiningsih, 2005).

Program penanganan permasalahan kemiskinan pada dasarnya harus berpulang kepada esensi dasar permasalahan kemiskinan. Kemiskinan di satu sisi dipandang sebagai dampak permasalahan ekonomi makro, pertikaian politik, konflik sosial di masyarakat, dan lain-lain. Namun di sisi lain kemiskinan pada dasarya juga merupakan permasalahan kependudukan.

Ukuran Kemiskinan
Ada 2 macam ukuran kemiskinan yang umum digunakan yaitu :
1. Kemiskinan Absolut
Adalah kemiskinan yang diukur dengan membandingkan tingkat pendapatan orang dengan tingkat pendapatan yang dibutuhkan untuk memperoleh kebutuhan dasarnya. Konsep ini dimaksud untuk menetukan tingkat pendapatan minimum yang cukup untuk memenuhi kebutuhan fisik terhadap makanan, pakaian dan perumahan untuk menjamin kelangsungan hidup.
Kesulitan utama dalam konsep kemiskinan absolut adalah menetukan komposisi dan tingkat kebutuhan minimum karena kedua hal tersebut tidak hanya dipengaruhi oleh adat kebiasaan saja, tetapi juga oleh iklim, tingkat kemajuan suatu negara dan bernbagai faktor ekonomi lainnya.
United Research Institute for Social Development (URISD) menggolongkan kebutuhan dasar manusia atas 3 kelompok yaitu :
1. Kebutuhan fisik primer yang terdiri dari kebutuhan gizi, perumahan dan kesehatan.
2. Kebutuhan kultural yang terdiri dari pendidikan, waktu luang dan rekreasi serta ketenangan hidup.
3. Kelebihan pendapatan untuk mencapai kebutuhan lain yang lebih tinggi.
2. Kemiskinan Relatif
Konsep kemiskinan relatif bersifat dinamis sehingga kemiskinan akan selalu ada. Oleh karena itu, Kincaid (1975) melihat kemiskinan dari aspek ketimpangan sosial. Semakin besar ketimpangan antara tingkat penghidupan golongan atas dan golongan bawah, maka akan semakin besar pula jumlah penduduk yang dpaat dikategorikan selalu miskin.
Dampak dari kemiskinan
Dampak negatif dari kemiskinan, diantaranya adalah banyak terjadi tindakan criminal dan meningkatnya jumlah pengangguranmiskinan di Indonesia.
Kemiskinan memang banyak di sekitar kita. selama ini yang kita ketahui adalah dampak negatif dari kemiskinan. antara lain kriminalitas dan prostitusi. tapi bila kita perhatikan, kemiskinan juga memiliki guna. antara lain:
1. Menambah nilai guna suatu barang. kalo kita ada baju bekas, pasti kalo ngak di jadiin kain lap, pasti di kasi orang. elo ngak mungkin ngasi baju bekas ama orang kaya kan? pasti orang miskin! nilai guna baju tersebut juga akan lebih panjang atau berguna bila di pakai orang miskin.
2. Memperkuat status sosial seseorang. kalo kita orang kaya, kita akan lebih terpandang bila punya anak buah yang banyak. apakah anak buahnya atau pembantunya orang kaya? tentu tidak!! pasti orang miskin.
3. Untuk mengerjakan pekerjaan paling Hina dan kotor. kalo tidak ada orang miskin, siap yang akan menyapu jalan raya? siapa yang mau membersihkan parit dan riol yang bau? siapa yang mau menguras septik tank kalo penuh? apakah orang kaya mau melakukan pekerjaan itu?
4. Sebagai TUMBAL PEMBANGUNAN. kalo kita punya tanah dan tanah tersebut akan di jadikan sarana umum, maka tanah kita tsb akan di bayar dengan layak! sedangkan untuk pemukiman kumuh, hal tsb jarang sekali terjadi.
5. Sebagai sarana ibadah. setiap agama pasti diajarkan menyantuni orang miskin. dalam agama saya (islam), zakat (sejenis sedekah tapi hukumnya WAJIB) termasuk dalam hukum islam. jika saya tidak berzakat maka saya belum sempurna Islamnya. bagai mana kalo semua orang di dunia ini jadi kaya, mau sama siapa saya berikan zakat saya?? sedangkan syarat zakat harus di berikan pada fakir miskin!!!??
6. Membuka lapangan kerja. aneh memang. tapi dari kemiskinan akan terbuka lapangan kerja baru. antara lain, tukang kredit, jasa transportasi (becak) dan yang paling menghasilkan dan beromzet milyaran dollar per hari dari seluruh dunia adalah JUDI. judi merupakan sarana untuk menjadikan duit yang sedikit menjadi berlipat. 80% orang yang berjudi adalah orang miskin.


Sumber


Minggu, 02 November 2014

AMDAL

AMDAL ( Analisis Mengenai Damfak Lingkungan ) sendiri merupakan kajian dampak besar dan penting terhadap lingkungan hidup, dibuat pada tahap perencanaan, dan digunakan untuk pengambilan keputusan.  Aspek yang dikaji dalam proses AMDAL yaitu : aspek fisik-kimia, ekologi, sosial-ekonomi, sosial-budaya, dan kesehatan masyarakat sebagai pelengkap studi kelayakan suatu rencana usaha dan/kegiatan. Secara Umum AMDAL adalah kajian mengenai dampak besar dan penting untuk pengambilan keputusan suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan, ini menurut Peraturan Pemerintah PP No. 27 tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan.
Manfaat  amdal yaitu AMDAL bermanfaat untuk menjamin suatu usaha atau kegiatan pembangunan agar layak secara lingkungan. Dengan AMDAL, suatu rencana usaha dan/atau kegiatan pembangunan diharapkan dapat meminimalkan kemungkinan dampak negatif terhadap lingkungan hidup, dan mengembangkan dampak positif, sehingga sumber daya alam dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan (sustainable).
Ada banyak manfaat yang bisa didapatkan dengan mengikuti Porsedur AMDAL yang benar. Berikut ini beberapa secara umum manfaat yang bisa diperoleh dari adanya AMDAL:
·         Sebagai materi/bahan bagi perencanaan pembangunan wilayah
·         Membantu proses pengambilan keputusan yang benar tentang kelayakan lingkungan hidup dari rencana usaha dan/atau kegiatan/program.
·         Memberi masukan guna penyusunan disain secara rinci teknis dari rencana usaha dan/atau kegiatan
·         Memberi masukan bagi penyusunan rencana pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup
·         Memberi informasi bagi masyarakat umum atas dampak yang ditimbulkan dari suatu rencana usaha dan atau kegiatan
·         Amdal memberikan alternatif solusi minimalisasi dampaktidak baik (negatif)
·         AMDAL digunakan untuk mengambil keputusan tentang penyelenggaraan/ pemberi ijin usaha dan/atau kegiatan.

Ø  Manfaat AMDAL bagi pemerintah
1.    Mencegah terjadinya pencemaran dan kerusakan lingkungan serta pemborosan sumber daya alam secara lebih luas. Menghindari timbulnya konflik dengan masyarakat dan kegiatan lain di sekitarnya.
2.    Menjaga agar pelaksanaan pembangunan tetap sesuai dengan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan dan berwawasan lingkungan. Perwujudan tanggung jawab pemerintah dalam pengelolaan.
Ø  Manfaat AMDAL dari beberapa pendekatan
AMDAL merupakan bagian dari suatu sistem pembangunan secara keseluruhan, maka AMDAL tidak berdiri sendiri. Kegunaan  dan manfaat AMDAL dapat dilihat dari beberapa pendekatan , yaitu:

1.    Manfaat dan Kegunaan AMDAL  bagi masyarakat    
AMDAL dapat mempunyai kegunaan dan manfaat  bagi masyarakat,  karena AMDAL merupakan kajian yang juga melibatkan masyarakat dalam memberikan masukan atau informasi pada kajian AMDAL. Sehingga perencanaan adanya pembangunan di wilayahnya dapat terinformasikan dari aspek postif dan negatifnya. Misalnya aspek positifnya, yaitu dapat membantu wilayah disekitar perencanaan pembangunan dalam penyerapan tenaga kerja sehingga dapat membuka lapangan pekerjaan, adanya sarana dan prasarana jalan dan listrik sehingga membantu dalam adanya sarana  transportasipada wilayah tersebut dan lainnya. 

2.    Manfaat dan Kegunaan AMDAL bagi pengambil keputusan; 
Amdal bermanfaat bagi pengambil keputusan sebagai bahan masukan dalam pengarahan dan pengawasan pembangunan sehingga dapat terhindar dari akibat sampingan yang tidak diinginkan dan merugikan. Selain tiu pengambil keputusan dapat mengetahui dampak yang melampui batas toleransi, dampak terhadap masyarakat, dampak terhadap kegiatan pembangunan lainnya, pengaruh terhadap lingkungan yang lebih luas. Kegunaan bagi hal lainnya adalah sebagai acuan dalam penelitian bidang keilmuan dan pemanfaatan teknologi ; sebagai pembanding pelaksanaan AMDAL lainnya dan sebagai prasyarat dalam pendaan  proyek dan perizinan.
3.    Manfaat dan Kegunaan AMDAL dalam pengelolaan dan        pemantauan lingkungan; 
Hasil studi Amdal dinyatakan dalam bentuk Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL). Dengan adanya RKL dan RPL ini maka pelaksanaan kegiatan pembangunan akan terikat secara hukum untuk melaksanakan pengelolaan dan pemantauan lingkungannya, karena dalam RKL dan RPL terdapat prosedur pengembangan dampak positif dan penanggulangan dampak negatif, serta prosedur  pemantauan lingkungannya.

Ø  Manfaat AMDAL Sebagai Studi  Kelayakan
 Yakni bahwa manfaat Amdal sendiri adalah:
1.    Sebagai “environmental safe guard
2.    Pengembangan wilayah (syarat pengembangan)
3.    Sebagai pedoman pengelolaan lingkungan (Sebagai acuan)
4.    Rekomendasi dalam proses perijinan

Ø  Manfaat AMDAL Bagi Pemprakarsa
Adapun manfaat amdal bagi pemprakarsa terdiri dari :
1.    Menjamin keberlangsungan usaha dan/atau kegiatan karena
adanya proporsi aspek ekonomis, teknis dan lingkungan.
2.    Menghemat dalam pemanfaatan sumber daya (modal, bahan
 baku, energi).
3.    Dapat menjadi referensi dalam proses kredit perbankan.
4.    Memberikan panduan untuk menjalin interaksi saling
menguntungkan dengan masyarakat sekitar sehingga terhindar dari konflik sosial yang saling merugikan.
5.    Sebagai bukti ketaatan hukum, seperti perijinan.

Fungsi[sunting | sunting sumber]

·         Bahan bagi perencanaan pembangunan wilayah
·         Membantu proses pengambilan keputusan tentang kelayakan lingkungan hidup dari rencana usaha dan/atau kegiatan
·         Memberi masukan untuk penyusunan disain rinci teknis dari rencana usaha dan/atau kegiatan
·         Memberi masukan untuk penyusunan rencana pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup
·         Memberi informasi bagi masyarakat atas dampak yang ditimbulkan dari suatu rencana usaha dan atau kegiatan
·         Awal dari rekomendasi tentang izin usaha
·         Sebagai Scientific Document dan Legal Document
·         Izin Kelayakan Lingkungan

Fungsi Amdal
·         Bahan bagi perencanaan pembangunan wilayah
·         Membantu proses pengambilan keputusan tentang kelayakan lingkungan hidup dari rencana usaha dan/atau kegiatan
·         Memberi masukan untuk penyusunan disain rinci teknis dari rencana usaha dan/atau kegiatan
·         Memberi masukan untuk penyusunan rencana pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup
·         Memberi informasi bagi masyarakat atas dampak yang ditimbulkan dari suatu rencana usaha dan atau kegiatan
·         Awal dari rekomendasi tentang izin usaha
·         Sebagai Scientific Document dan Legal Document
·         Izin Kelayakan Lingkungan


Sumber


Sabtu, 01 November 2014

Iptek dalam Pengolahan sampah

Iptek Lingkungan ialah teknologi yang berkaitan dengan pemanfaatan dalam kaitannya dengan manjemen lingkungan Sumber Daya Alam (SDA) dan Sumber Daya Manusia (SDM) yang tersusun sistematis dengan metode tertentu untuk menjelaskan gejala-gejala tertentu pada bidang iptek terhadap linkungan tanpa merusak keseimbangan lingkungan . Upaya pelestarian lingkungan tidak hanya diperlukan saat pembukaan lahan dan penata gunaan tanah. Juga selama kegiatan pembudidayaan sampai ke pengolahan hasil. Pelestarian lingkungan pada semua tahapan produksi perlu menjadi tekad masyarakat, terlebih dalam menghadapi semakin nyaringnya tuntutan pada “produksi hijau”. Selain itu, tekad masyarakat melestarikan lingkungan dapat menjadi perisai terhadap kecaman tentang kerusakan lingkungan perkebunan.
Pengelolaan Persampahan: Menuju Indonesia Bebas Sampah (Zero Waste )
Sampah merupakan konsekuensi dari adanya aktifitas manusia. Setiap aktifitas manusia pasti menghasilkan buangan atau sampah. Jumlah atau volume sampah sebanding dengan tingkat konsumsi kita terhadap barang/material yang kita gunakan sehari-hari. Demikian juga dengan jenis sampah, sangat tergantung dari jenis material yang kita konsumsi. Oleh karena itu pegelolaan sampah tidak bisa lepas juga dari ‘pengelolaan’ gaya hidup masyrakat.

Peningkatan jumlah penduduk dan gaya hidup sangat berpengaruh pada volume sampah. Misalnya saja, kota Jakarta pada tahun 1985 menghasilkan sampah sejumlah 18.500 m3 per hari dan pada tahun 2000 meningkat menjadi 25.700 m3 per hari. Jika dihitung dalam setahun, maka volume sampah tahun 2000 mencapai 170 kali besar Candi Borobudur (volume Candi Borobudur = 55.000 m3). [Bapedalda, 2000]. Selain Jakarta, jumlah sampah yang cukup besar terjadi di Medan dan Bandung. Kota metropolitan lebih banyak menghasilkan sampah dibandingkan dengan kota sedang atau kecil.

·         Jenis Sampah

Secara umum, jenis sampah dapat dibagi 2 yaitu sampah organik (biasa disebut sebagai sampah basah) dan sampah anorganik (sampah kering). Sapah basah adalah sampah yang berasal dari makhluk hidup, seperti daun-daunan, sampah dapur, dll. Sampah jenis ini dapat terdegradasi (membusuk/hancur) secara alami. Sebaliknya dengan sampah kering, seperti kertas, plastik, kaleng, dll. Sampah jenis ini tidak dapat terdegradasi secara alami.

Pada umumnya, sebagian besar sampah yang dihasilkan di Indonesia merupakan sampah basah, yaitu mencakup 60-70% dari total volume sampah. Oleh karena itu pengelolaan sampah yang terdesentralisisasi sangat membantu dalam meminimasi sampah yang harus dibuang ke tempat pembuangan akhir. Pada prinsipnya pengelolaan sampah haruslah dilakukan sedekat mungkin dengan sumbernya. Selama ini pengleolaan persampahan, terutama di perkotaan, tidak berjalan dengan efisien dan efektif karena pengelolaan sapah bersifat terpusat. Misanya saja, seluruh sampah dari kota Jakarta harus dibuag di Tempat Pembuangan Akhir di daerah Bantar Gebang Bekasi. Dapat dibayangkan berapa ongkos yang harus dikeluarkan untuk ini. Belum lagi, sampah yang dibuang masih tercampur antara sampah basah dan sampah kering. Padahal, dengan mengelola sampah besar di tingkat lingkungan terkecil, seperti RT atau RW, dengan membuatnya menjadi kompos maka paling tidak volume sampah dapat diturunkan/dikurangi.

·         Alternatif Pengelolaan Sampah

Untuk menangani permasalahan sampah secara menyeluruh perlu dilakukan alternatif-alternatif pengelolaan. Landfill bukan merupakan alternatif yang sesuai, karena landfill tidak berkelanjutan dan menimbulkan masalah lingkungan. Malahan alternatif-alternatif tersebut harus bisa menangani semua permasalahan pembuangan sampah dengan cara mendaur-ulang semua limbah yang dibuang kembali ke ekonomi masyarakat atau ke alam, sehingga dapat mengurangi tekanan terhadap sumberdaya alam. Untuk mencapai hal tersebut, ada tiga asumsi dalam pengelolaan sampah yang harus diganti dengan tiga prinsip–prinsip baru. Daripada mengasumsikan bahwa masyarakat akan menghasilkan jumlah sampah yang terus meningkat, minimisasi sampah harus dijadikan prioritas utama.

Sampah yang dibuang harus dipilah, sehingga tiap bagian dapat dikomposkan atau didaur-ulang secara optimal, daripada dibuang ke sistem pembuangan limbah yang tercampur seperti yang ada saat ini. Dan industri-industri harus mendesain ulang produk-produk mereka untuk memudahkan proses daur-ulang produk tersebut. Prinsip ini berlaku untuk semua jenis dan alur sampah.

Pembuangan sampah yang tercampur merusak dan mengurangi nilai dari material yang mungkin masih bisa dimanfaatkan lagi. Bahan-bahan organik dapat mengkontaminasi/ mencemari bahan-bahan yang mungkin masih bisa di daur-ulang dan racun dapat menghancurkan kegunaan dari keduanya. Sebagai tambahan, suatu porsi peningkatan alur limbah yang berasal dari produk-produk sintetis dan produk-produk yang tidak dirancang untuk mudah didaur-ulang; perlu dirancang ulang agar sesuai dengan sistem daur-ulang atau tahapan penghapusan penggunaan.

Program-program sampah kota harus disesuaikan dengan kondisi setempat agar berhasil, dan tidak mungkin dibuat sama dengan kota lainnya. Terutama program-program di negara-negara berkembang seharusnya tidak begitu saja mengikuti pola program yang telah berhasil dilakukan di negara-negara maju, mengingat perbedaan kondisi-kondisi fisik, ekonomi, hukum dan budaya. Khususnya sektor informal (tukang sampah atau pemulung) merupakan suatu komponen penting dalam sistem penanganan sampah yang ada saat ini, dan peningkatan kinerja mereka harus menjadi komponen utama dalam sistem penanganan sampah di negara berkembang. Salah satu contoh sukses adalah zabbaleen di Kairo, yang telah berhasil membuat suatu sistem pengumpulan dan daur-ulang sampah yang mampu mengubah/memanfaatkan 85 persen sampah yang terkumpul dan mempekerjakan 40,000 orang.

Secara umum, di negara Utara atau di negara Selatan, sistem untuk penanganan sampah organik merupakan komponen-komponen terpenting dari suatu sistem penanganan sampah kota. Sampah-sampah organik seharusnya dijadikan kompos, vermi-kompos (pengomposan dengan cacing) atau dijadikan makanan ternak untuk mengembalikan nutirisi-nutrisi yang ada ke tanah. Hal ini menjamin bahwa bahan-bahan yang masih bisa didaur-ulang tidak terkontaminasi, yang juga merupakan kunci ekonomis dari suatu alternatif pemanfaatan sampah. Daur-ulang sampah menciptakan lebih banyak pekerjaan per ton sampah dibandingkan dengan kegiatan lain, dan menghasilkan suatu aliran material yang dapat mensuplai industri.
Tanggung Jawab Produsen dalam Pengelolaan Sampah

Hambatan terbesar daur-ulang, bagaimanapun, adalah kebanyakan produk tidak dirancang untuk dapat didaur-ulang jika sudah tidak terpakai lagi. Hal ini karena selama ini para pengusaha hanya tidak mendapat insentif ekonomi yang menarik untuk melakukannya. Perluasan Tanggungjawab Produsen (Extended Producer Responsibility - EPR) adalah suatu pendekatan kebijakan yang meminta produsen menggunakan kembali produk-produk dan kemasannya. Kebijakan ini memberikan insentif kepada mereka untuk mendisain ulang produk mereka agar memungkinkan untuk didaur-ulang, tanpa material-material yang berbahaya dan beracun. Namun demikian EPR tidak selalu dapat dilaksanakan atau dipraktekkan, mungkin baru sesuai untuk kasus pelarangan terhadap material-material yang berbahaya dan beracun dan material serta produk yang bermasalah.

Di satu sisi, penerapan larangan penggunaan produk dan EPR untuk memaksa industri merancang ulang ulang, dan pemilahan di sumber, komposting, dan daur-ulang di sisi lain, merupakan sistem-sistem alternatif yang mampu menggantikan fungsi-fungsi landfill atau insinerator. Banyak komunitas yang telah mampu mengurangi 50% penggunaan landfill atau insinerator dan bahkan lebih, dan malah beberapa sudah mulai mengubah pandangan mereka untuk menerapkan “Zero Waste” atau “Bebas Sampah”.
Sampah Bahan Berbahaya Beracun (B3)

Sampah atau limbah dari alat-alat pemeliharaan kesehatan merupakan suatu faktor penting dari sejumlah sampah yang dihasilkan, beberapa diantaranya mahal biaya penanganannya. Namun demikian tidak semua sampah medis berpotensi menular dan berbahaya. Sejumlah sampah yang dihasilkan oleh fasilitas-fasilitas medis hampir serupa dengan sampah domestik atau sampah kota pada umumnya. Pemilahan sampah di sumber merupakan hal yang paling tepat dilakukan agar potensi penularan penyakit dan berbahaya dari sampah yang umum.

Sampah yang secara potensial menularkan penyakit memerlukan penanganan dan pembuangan, dan beberapa teknologi non-insinerator mampu mendisinfeksi sampah medis ini. Teknologi-teknologi ini biasanya lebih murah, secara teknis tidak rumit dan rendah pencemarannya bila dibandingkan dengan insinerator.

Banyak jenis sampah yang secara kimia berbahaya, termasuk obat-obatan, yang dihasilkan oleh fasilitas-fasilitas kesehatan. Sampah-sampah tersebut tidak sesuai diinsinerasi. Beberapa, seperti merkuri, harus dihilangkan dengan cara merubah pembelian bahan-bahan; bahan lainnya dapat didaur-ulang; selebihnya harus dikumpulkan dengan hati-hati dan dikembalikan ke pabriknya. Studi kasus menunjukkan bagaimana prinsip-prinsip ini dapat diterapkan secara luas di berbagai tempat, seperti di sebuah klinik bersalin kecil di India dan rumah sakit umum besar di Amerika.

Sampah hasil proses industri biasanya tidak terlalu banyak variasinya seperti sampah domestik atau medis, tetapi kebanyakan merupakan sampah yang berbahaya secara kimia.
Produksi Bersih dan Prinsip 4R

Produksi Bersih (Clean Production) merupakan salah satu pendekatan untuk merancang ulang industri yang bertujuan untuk mencari cara-cara pengurangan produk-produk samping yang berbahaya, mengurangi polusi secara keseluruhan, dan menciptakan produk-produk dan limbah-limbahnya yang aman dalam kerangka siklus ekologis. Prinsip-prinsip Produksi Bersih adalah: Prinsip-prinsip yang juga bisa diterapkan dalam keseharian misalnya dengan menerapkan Prinsip 4R yaitu:
a) Reduce (Mengurangi); sebisa mungkin lakukan minimalisasi barang atau material yang kita pergunakan. Semakin banyak kita menggunakan material, semakin banyak sampah yang dihasilkan.
b) Reuse (Memakai kembali); sebisa mungkin pilihlah barang-barang yang bisa dipakai kembali. Hindari pemakaian barang-barang yang disposable (sekali pakai, buang). Hal ini dapat memperpanjang waktu pemakaian barang sebelum ia menjadi sampah.
c) Recycle (Mendaur ulang); sebisa mungkin, barang-barang yg sudah tidak berguna lagi, bisa didaur ulang. Tidak semua barang bisa didaur ulang, namun saat ini sudah banyak industri non-formal dan industri rumah tangga yang memanfaatkan sampah menjadi barang lain.
d) Replace ( Mengganti); teliti barang yang kita pakai sehari-hari. Gantilah barang barang yang hanya bisa dipakai sekalai dengan barang yang lebih tahan lama. Juga telitilah agar kita hanya memakai barang-barang yang lebih ramah lingkungan, Misalnya, ganti kantong keresek kita dnegan keranjang bila berbelanja, dan jangan pergunakan styrofoam karena kedua bahan ini tidka bisa didegradasi secara alami.

Sumber


Jumat, 24 Oktober 2014

Natural Resource

Sumber daya alam merupakan semua kekayaan baik berupa benda mati maupun benda
hidup yang berada di bumi dan dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Sumber daya alam dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
·         Sumber daya alam yang dapat diperbaharui
·         Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui
Sumber daya alam yang akan habis terpakai karena tidak dapat dibuat baru secara cepat, melainkan proses pembentukannya memerlukan waktu jutaan tahun untuk menjadi sumber daya alam tersebut atau yang disebut dengan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui. Sedangkan Sumber daya alam yang tidak akan habis bila terus-menerus digunakan, karena masih bias diusahakan agar tetap ada dan selalu tersedia adalah sumber daya alam yang dapat diperbaharui.
Lingkungan akan baik tergantung orang yang ada disekitarnya merawat dengan baik. Baik buruknya suatu daerah adalah penduduk yang mendiami daerah tersebut.

 Pengelolaan Sumber Daya Alam
Beberapa sumber daya alam dapat dimanfaatkan dengan berbagai cara yang diklasifikasikan sebagai berikut:
Berdasarkan Badian atau Bentuk yang Dapat Dimanfaatkan
Sumber daya alam diklasifikasikan menjadi lima, yaitu sebagai berikut:
1). Sumber Daya Materi, yaitu sumber daya alam apabila dimanfaatkan adalah materi sumber daya alam. Contoh: Mineral magnetit, hematite, limonitit dan pasir. Kuarsa dapat dilebur menjadi biji besi (baja) yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia, diantaranya bahan kendaraan, alat rumah tangga dan sebagainya.
2). Sumber Daya Alam Hayati, yaitu sumber daya alam yang terdiri dari mahluk hidup, hewan (sumber daya hewani), dan tumbuhan (sumber daya nabati).
3). Sumber Daya Alam Energi, yaitu sumber daya alam yang apabila barang yang dapat dimanfaatkan manusia adalah energi yang terkandung dalam sumber daya alam tersebut.
Contoh, bahan bakar minyak (bensin, solar, minyaktanah dan lain-lain), gas alam, batu bara dan kayu baker merupakan sumber daya energi. Manusia menggunakan sumber daya tersebut untuk memasak, menggerakan mesin, industri dan sebagainya.
4). Sumber Daya Alam Ruang, yaitu tempat atau ruang yang diperlukan manusia dalam hidupnya (tempat tinggal). Makin besar jumlah penduduk, maka sumber daya alam akan sulit untuk diperoleh. Ruang dalam hal ini dapat diartikan sebagai ruang mata pencaharian (pertanian, perikanan), tempat tinggal dan sebagainya.Contoh: dikota-kota besar seperti Jakarta sumber daya ruang semakin sulit untuk didapat.
5). Sumber Daya Waktu, sebagai sumber daya alam, waktu tidak berdiri sendiri, melainkan tingkat dengan pemanfaatan sumber daya alam lainnya. Contoh: air sangat sulit didapat pada musim kemarau, akibatnya mengganggu tanaman pertanian.
b. Berdasarkan Pembentukannya
1). Sumber Daya Alam yang Dapat Diperbaharui (Renewable Resources)
Adalah Sumber daya alam yang tidak akan habis bila terus-menerus digunakan, karena masih bias diusahakan agar tetap ada dan selalu tersedia. Dengan demikian, sumber daya alam dapat diperbaharui dengan dua cara, yaitu sebagai berikut:
a) Pembaharuan dengan reproduksi
Pembaharuan ini terjadi pada sumber daya alam hayati, karena hewan dan tumbuhan dapat berkembang biak sehingga jumlahnya selalu bertambah. Walaupun sumber daya alam dapat diperbaharui tap pemanfaatannya dapat dilakukan secara bijaksana, agar kesediaan di alam tetap terjaga dengan baik.
b). Pembaharuan dengan adanya siklus (Perputaran)
Sumber daya alam, misalnya: air dan udara terjadi dalam proses yang melingkar membentuk siklus. Dengan demikian, selalu terjadi pembaharuan. Aktifitas manusia seperti dapat menurunkan kualitas sumber daya alam, sebagai berikut.
- Pencemaran udara akan menimbulkan dampak tidak baik untuk atmosphere bumi
- Penebangan hutan dapat menurunkan penyimpanan air dalam tanah dan bias menyebabkan banjir.
Sumber daya alam yang dapat diperbaharui, pada dasarnya terdiri atas:
a). Sumber daya alam fisik (non hayati)
Sumber daya alam fisik ialah sumber daya alam yang berupa benda mati, seperrti tanah, air, udara, angina dan sinar matahari.
b) Sumber daya alam non fisik (hayati)
Sumber daya alam non fisik meliputi sumber daya nabati dan hewani.
2). Sumber Daya Alam yang Tidak Dapat Diperbaharui (unrenewable resources).
Adalah sumber daya alam yang akan habis terpakai karena tidak dapat dibuat baru secara cepat, melainkan proses pembentukannya memerlukan waktu jutaan tahun untuk menjadi sumber daya alam tersebut. Sumber daya ala mini terdapat dalam jumlah yang relative statis, karena tidak ada pembentukan dan pembaharuannya.
Contoh: Minyak bumi, bahan mineral, gas alam, dan sumber daya alam fosil lainnya.
Berdasarkan daya pakai dan nilai konsumtifnya, sumbaer daya alam ini dibedakan menjadi dua macam:
a). Sumber daya alam yang tidak cepat habis
Sumber daya alam yang tidak akan cepat habis karena nilai konsumtifnya terhadap barang tersebut relative kecil, manusia hanya menggunakannya dalam jumlah yang sedikit. Disamping itu sumber daya ala mini dapat dipakai secara berulang-ulang dan tidak takut akan cepat habis.
Contoh: Intan, batu permata, logam mulia (emas).
b). Sumber daya alam yang cepat habis
Sumber daya alam yang cepat habis, karena nilai konsumtifnya barang tersebut tinggi, yang mengakibatkan penggunaannya sangat banyak, sehingga sumber daya ala mini akan semakin cepat habis, disamping itu daur ulangnya sangat sulit untuk dilakukan.
Contoh: bensin, gas alam, dan bahan baker lainnya.
Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui, kebanyakan didapat dari bahan galian. Dalam Undang-Undang No.11 Tahun 1976 tentang Pertambangan, bahan galian diklasifikasikan menurut kepentingan Negara, sebagai berikut:
a) Golongan A, yaitu golongan bahan galian strategis. Bahan galian ini penting untuk pertahanan dan keamanan Negara untuk menjamin perekonomian Negara.
Contoh: minyak, aspal, batu bara, uranium, timah, karbit, gas alam, nikel, kobalt.
b). Golongan B, yaitu bahan galian golongan vital. Bahan galian ini penting untuk memenuhi hajat hidup orang banyak.
Contoh: besi, mangan, klirom, woltram, bauksit, tembaga, timbale seng, emas, platina, perak, air raksa, arsen, korondum, floustar, yodium.
c). Golongan C, yaitu bahan galian yang nilai kegunanannya banyak dilakukan untuk kegiatan industri, peralatan rumah tangga dan pembangunan.
Contoh: nitrat, nitrit, fosfat, asbes, talk, mika, granit, magnesit, tawas, okes, batu permata, kaolin, teldstar, gypsum, batu apung, trass, obsidian, marmer, batu tulis, batu kapur, dolomite, kalsit, granit, andesit, basalt, trakhlit, tanah liat, pasir.
3. Persebaran Sumber Daya Alam
Persebaran sumber daya alam di indosesia.
a). Sumber daya alam hayati terdiri dari sumber daya alam nabati dan hewani.
Sumber daya alam hewani yang ada di Indonesia sangat beragam jenisnya tersebar di darat dan di laut:
b). Persebaran hasil tambang
Macam-macan Barang Tambang dan Manfaatnya Untuk Kebutuhan Manusia, antara lain:
Minyak Bumi
Minyak bumi berasal dari mikroplankton yang terdapat di danau, rawa, teluk dan laut dangkal. Sesudah mati, mikroplankton tersebut berjatuhan dan mengendap di dasar laut kemudian bercampur dengan lumpur yang disebut dengan lumpur supropelium.
Akibat tekanan dari lapisan-lapisan atas dan pengaruh panas magma terjadilah proses distilasi hingga terjadilah minyak bumi kasar. Proses pembentukan minyak bumi memerlukan waktu jutaan tahun.
Daerah-daerah penghasil minyak bumi di Indonesia:
a. Pulau Jawa: Cepu, Cirebon, dan Wonokromo.
b. Pulau Sumatra: Palembang (Sungai Gerong, Sungai Plaju), dan Jambi (Dumai).
c. Pulau Kalimantan: Pulau Tarakan, Pulau Bunyu Kutai, dan Balikpapan.
d. Pulau Irian: Sorong
Hasil pengolahan minyak bumi, antara lain: avtur, avgos, super98, premium, minyak tanah, solar, minyak disel dan minyak baker.
2. Gas Alam
Indonesia mempunyai banyak tempat yang mengandung minyak bumi dan gas alam. Gas alam merupakan campuran dari beberapa hidrokarbon dengan kadar karbon kecil terutama metan(CH4 atau C2H6), propan (C3H6), dan butan (C4H10) yang digunakan sebagai bahan baker. Ada dua macan gas ala cair yang diperjual belikan untuk kebutuhan dapur atau rumah tangga, yaitu : LPG dan LNG. LNG (liquefied natural gas) atau gas alam cair yang terdiri asam dan metan, membutuhkan suhu sangat dingin supayadapat disimpan sebagai cairan. LPG (liquefied petroleum ga) atau gas minyak bumi cair yang dipasarkan dengan nama elpiji, terdiri atas propan dan butan. Elpiji inilah yang digunakan sebagai bahan baker kompor atau pemanas lainnya.
Minyak dan gas bumi mempunyai keunggulan disbanding sumber daya alam lainnya, yaitu sebagai berikut. Cekidot!
a). Minyak bumi dan gas bumi memiliki niali kalor yang tinggi
b). Minyak bumi dan gas bumi menghasilkan berbagai macam bahan baker.
c). Minyak bumi dapat menghasilkan berbagai macam minyak pelumas.
d). Minyak bumi dapat digunakan sebagai bahan baker petrokimia, missal textile dan plastic.
e). Sipat cair minyak bumi lebih praktis karma mudah dibawa dan disimpan dalam berbagai bentuk.
3. Batu Bara
Batubara terjadi karena tumbuhan tropis jaman dahulu (masa prasejarah). Tumbuhan termasuk dalam tumbuhan paku-pakuna, tumbuhan tersebut tertimbun hingga berada dalam lapisan batu-batuan sediment yang lain. Proses pembentukan batu bara disebut Inkolen (proses pengarangan), yang dibagi menjadi dua macan, yaitu:
a). Proses Biokimia
Ialah proses terbentuknya batu bara yang dilakukan oleh bakteri-bakteri anaerob dan sisa-sisa tumbuhan yang menjadi keras karena gaya beratnya sendiri, jadi tidak ada kenaikan suhu dan tekanan. Proses ini mengakibatkan tumbuh-tumbuhan berubah menjadi gambut (turf).
b). Proses Metamorfosis
Ialah suatu proses yang terjadi karena pengaruh dan suhu tekanan yang sangat tingi serta berlangsung dalam waktu yang lama. Dalam proses ini sudah tidak ada bakteri lagi.
Beberapa daerah penghasil batu bara di Indonesia, Cekidot!
a). Omblin dekat sawah lunto (Sumatera Barat), menghasilkan batu bara yang sifatnya mudah hancur.
b). Bukit Asam dekat Tanjung Enim (Palembang), menhhasilkan batu baa yang mudah menjadi antrasit karena pengaruh magma.
c). Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan (Pulau Laut atau Sebuku).
d). Jambi, Riau, Aceh, dan Papua (Irian Jaya).
4. Gamping (Batu Kapur)
Batu kapur terbentung dari sisa-sisa pelapukan sareng terumbu karang, terjadi karena adanya proses pengangkatan permukaan ke daratan, yang menyebabkan permukaan yang berada di bawah menjadi ke atas permukaan. Batu kapur ini terdapat di berbagai wilayah, seperti: Kebumen (Jawa Tengah), pegunungan seribu dan pegunungan kendeng.
5. Pasir Besi
Pasir Besi ialah batuan pasir yang banyak mengandung zat besi, pasir besi, terdapat di wilayah Cilacap (Jawa Tengah).
6. Marmer (Batu Pualam)
Marmer atau batu pualam ialah batu kapur yang telah berubah bentuk dan rupanya, sehingga merupakan batuan yang sangat indah yang bila digosok dan dihaluskan akan menjadi licin dan mengkilap, marmer biasanya digunakan untuk pembuatan kramik, mega, ornament batu hias dan bahan bangunan lainnya, batu marmer terdapat di daerah Trenggalek (Jawa Timur), dan daerah Bayat (Jawa Tengah)
7. Bauksit
Bauksit adalah biji utama almunium yang terdiri dari hydrous almunium oksida dan almunium hidroksida yakni dari mineral gibbsite bersama-sama dengan oksida besi goethite dan besi, mineral tanah liat, kaolit dan sejumlah kecil anatase tio.
Bauksit di indosesia terdapat di Pulau Bintan dan Riau, bauksit di bintan di olah di Sumatera utara, Yaitu Proyek Asahan, Proyek Asahan merupakan sumber tenaga air terjun di sungai asahan.
8. Timah
Timah adalah logam putih keperakan, dengan kekerasan yng rendah, berat jenis 7,3g/cm3, serta mempunyai sifat yang konduktivitas panas dan listrik yang tinggi, logam ini bersufat mengklilap dan mudah dibentuk.
Daerah penghasil timah di Indonesia ialah Pulau Bangka Belitung dan Singkep.
9. Emas
Emas merupakan sebuah logam yang bersifat lunak dan mudah ditempa, kekerasannya sekitar 2,5 – 3 (skala mohs).
Emas banyak digunakan sebagai perhiasan, accessories, dan bahan hiasan yang lainnya.
Industri Tambang Emas kecil di Tasikmalaya ada di daerah Cineam, dan Suryalanya.
10. Besi
Besi adalah logam yang berasal dari bijih besi (tambang). Besi banyak digunakan untuk bahan bangunan, dan bahan campuran pembuatan onderdil mesin.
11. Intan
Intan adalah mineral yang secara kimia yang merupakan berbentuk kristal. Intan juga merupakan bahan tambang yang paling keras, kekerasannya dalam skala mohs, adalah 10 mohs.
Intan biasanya digunakan untuk pernak-pernik dan mata perhiasan, ada juga yang menggunakan intan sebagai mata untuk bor, untuk menerobos batuan yang sangat keras.
12. Hasil Tambang Lain
a). Asbes banyak terdapat di Halmahera (Maluku), asbes merupakan bahan baku pembuatan atap, eternit, kaos lampu tekan, sumbu kompor dan sebagainya.
b). Grafit, terdapat di Banyakumbuh dan sekitar danau singkarak (Sumatera Barat), Gravit merupakan bahan baku pembuatan pensil dan industri batu batrai.
c). Wolfram terdapat di pulau singkep (Riau) dan daerah Bulungan (Kalimantan Timur).
d. Platina (Emas Putih), terdapat di pegunungan Verbeek, Kalimantan.
4. Pemanfaatan Sumber Daya Alam
Dalam memanfaatkan sumber daya alam, harus berdasarkan pada prinsip ekoefisienal, artinya tidak merusak ekosistem, pengambilan secara efisien dan memikirkan kelanjutan sumber daya alam tersebut untuk dipergunakan dimasa yang akan datang.

Ada dua pendapat mengenai proses pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan.
1. Menurut para praktisi pembangunan
Pembangunan yang berkelanjutan pada system program, sarana dan prasarana, sumber daya manusia dan dana untuk memenuhi kebutuhan manusia. Pendapat ini menekankan pada aspek segala sumber yang ada guna terlaksananya pelaksanaan dan pembangunan.
2. Menurut para praktisi lingkungan
Pembangunan yang berkelanjutan harus memikirkan kelestarian sumber daya alam untuk digunakan di masa yang akan dating, pendapat ini menekankan pada pelestarian pada sumber daya alam.
Kedua pendapat tersebut memiliki keuntungan agar kita dapat mengambil keuntungan secara maksimal, tapi tidak merusak sumber daya alam.

Hal yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan sumber daya alam berdasarkan sifat koefisiensi adalah kualitan kebutuhan manusia terhadap lingkungan. Dalam kehidupan sehari-hari manusia sangatlah tidak lepas keterkaitannya dengan lingkungan dan sumber daya yang tersedia di alamnya.
Lingkungan hidup terdiri dari atas beberapa komponen, yang apa bila suatu komponen tidak berfungsi dengan baik, maka komponen yang lain akan mengalami kepunahan.
Beberapa Faktor yang mempengaruhi lingkungan hidup, yaitu:
1. Jenis dan jumlah tiap unsure lingkungan hidup.
2. Hubungan atau interaksi antar unsure lingkungan hidup.
3. Pola prilaku dan kondisi lingkungan hidup.
4. Faktor non material, misalnya suhu, iklim dan cuaca.

Eksploistai sumber daya alam yang berlebihan untuk kepentingan manusia menyebabkan menipisnya persedian sumber daya di alam, bahkan sisa-sisa pengelolaan berbagai barang akhirnya menimbulkan berbagai bencana. Berbagai gangguan lingkungan yang mengancam hidup mereka
Faktor yang menyebabkan suatu lingkungan rusak menurut The club of Rome
1. Pertumbuhan penduduk
2. Peningkatan produksi pertanian
3. Pengembangan industri
4. Pencemaran lingkungan
5. Konsumsi sumber-sumber alam yang tidak dapat diperbaharui semakin meningkat
Bila kelima factor tersebut tidak diperhatikan, tidak dikelola dengan baik, dan tidak segera diatasi permasalahan yang timbul akibat adanya eksploitasi secara terus menerus maka diperkirakan tahun 2100 mendatang manusia dihadapkan dengan kehancuran bumi dan tempat tinggalnya. Hal tersebut akan diawali dengan adanya timbul bencana yang menggangu kehidupan manusia.

Pemanfatan Sumber Daya Alam Nabati
1. Sebagian besar sumber daya pangan berasal dari tanaman budi daya. Tanaman yang bermanfaat sebagai sumber karbohidrat ialah padi, jagung, ubi dan lainnya. Sebagai sumber lemak ialah kelapa, kacang tanah, kelapa sawit, sedangkan sumber protein adalah kedelai, kacang hijau, serta jenis kacang-kacangan yang lainya. Sebagai sumber vitamin adalah sayur-saruran.
2. tumbuhan dimanfaatkan sumber sandang, misalnya kapas, serat sisal. Selain sumber sandang, tanaman yang menghasilkan juga dimanfaatkan untuk pembuatan karung goni.
3. Berbagai jenis kayu telah dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan mebel, seperti kayu jati dan kayu-kayu yang lain yang telah dibudidayakan dari hutan, seperti meranti, rasamala, rotan, dan bambu.
4. Tanamah ada juga yang digunakan sebagai bahan obat-obatan yang lebih dikenal dengan apotek hidup, seperti kumis kucing, jahe, kencur, kunyit, temulawak.

Pemanfaatan Sumber Daya Hewani
1. Sumber daya alam hewani digunakan sebagan sumber pangan, dalah hal ini pangan digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia untuk makanan sehari hari, misalnya ikan, hewan ternak dan lainya.
2. Dalam kaitannya dengan benda-benda budaya, hewan dimanfaatkan sebagai benda-benda hasil seni krajinan tangan manusia. Misalnya hewan yang mempunyai bulu yang indah diawetkan dan digunakan untuk hiasan rumah.
Pemnafaatan Sumber Daya Alam Barang Tambang
Undang-Undahng Dasar 1945 pasal 33 menyatakan, “Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan sebesar-besarnya guna kemakmuran rakyat”.
Barang tambang di Indonesia terdapat di darat dan di laut. Untuk mengolah barang tambang tersebut diperlukan modal yang banyak, tenaga ahli dan teknologi tinggi. Kekayaan alam yang terkandung di bumi Indonesia dapat dikelola dengan baik oleh pihak swasta maupun pihak asing.
Usaha pertambangan dan bahan galian di Indonesia mempunyai perana sebagai berikut:
1. Menambah pendapatan Negara
2. memperluas lapangan kerja
3. memajukan bidang transportasi dan komunikasi
4. memajukan industri dalam negri

Dalam melakukan pertambangan perlu perencanaan yang baik dan matang, sebab harus selaras dan menjaga kelestarian lingkungan hidup. Memerlukan modal yang besar, tenaga ahli yang terampil dan teknologi yang memadai.

Dalam video ini Paul Andersen menjelaskan bagaimana sumber daya yang diperlukan untuk bertahan hidup berasal dari Bumi. Sumber daya tidak merata di planet ini dan tidak adalah manusia. Menurut NGSS kita perlu membatasi penggunaan sumber daya tak terbarukan (seperti minyak dan batubara) melalui peraturan dan meningkatkan penggunaan sumber daya terbarukan




KESIMPULAN DAN SARAN
 kesimpulan
Sumber Daya Alam adalah semua kekayaan alam baik berupa benda mati maupun benda hidup yang berada di alam atau bumi yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Sumber daya alam yang tidak akan habis bila terus-menerus digunakan, karena masih bisa diusahakan agar tetap ada dan selalu tersedia (Sumber daya alam yang dapat diperbaharui), sedangkan sumber daya alam yang akan habis terpakai karena tidak dapat dibuat baru secara cepat, melainkan proses pembentukannya memerlukan waktu jutaan tahun untuk menjadi sumber daya alam tersebut. Sumber daya ala mini terdapat dalam jumlah yang relative statis, karena tidak ada pembentukan dan pembaharuannya (sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui).

Saran
Lingkungan akan baik tergantung orang yang ada disekitarnya yang merawat dengan baik. Baik buruknya suatu daerah adalah penduduk yang mendiami suatu daerah tersebut.
Apabila kita ingin hidup dalam lingkungan yang sehat, maka jagalah lingkungan disekitar kita, untuk kita, milik kita, oleh tangan kita. Dari kita untuk kita
.
Sumber
http://bungsuku.blogspot.com/2011/07/v-behaviorurldefaultvml-o.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Sumber_daya_alam

http://www.bozemanscience.com/ngs-ess3a-natural-resources/